Posted by : Unknown
27 Mei 2013
“Someday, when you start your journey, I’ll be sure to smile and see you off.. but I will be a bit lonely.. Please, live a good life.”
- Okaasan no Uta (Song of Mother), Ookami Kodomo no Ame to Yuki -
Ookami Kodomo no Ame to Yuki (Anak-anak serigala, Ame dan Yuki), sebuah anime movie yang menceritakan seorang ibu yang merawat anak-anaknya yang setengah serigala tanpa seorang ayah. Mungkin film ini seperti dongeng sederhana. Namun, film ini menceritakan sebuah kisah yang sangat menyentuh dan menenangkan. Dengan alur cerita yang sederhana film ini memberikan kesan yang sangat dalam. Film ini merupakan anime terbaik peringkat 11 MAL.
Nama tiga tokoh utama dalam film ini adalah Hana yang berarti bunga, Ame yang berarti hujan, dan Yuki yang berarti salju.
Film ini diceritakan melalui sudut pandang Yuki, seorang gadis setengah manusia dan setengah serigala.
Sinopsis
Nama tiga tokoh utama dalam film ini adalah Hana yang berarti bunga, Ame yang berarti hujan, dan Yuki yang berarti salju.
Film ini diceritakan melalui sudut pandang Yuki, seorang gadis setengah manusia dan setengah serigala.
Sinopsis
Hana adalah seorang mahasiswa. Ketika sedang belajar di kelas, ia melihat seorang mahasiswa laki-laki di kelas. Hana sering mendekati laki-laki itu dan ia jatuh cinta padanya. Hana berniat untuk menikah dengan laki-laki itu. Laki-laki itu memberitahu Hana jika sebenarnya ia adalah manusia serigala. Hana tidak peduli dengan itu. Akhirnya mereka menikah dan mempunyai dua orang anak. Anak pertama perempuan bernama Yuki dan anak kedua laki-laki bernama Ame.
Keluarga itu menjalani kehidupan secara normal. Sang ayah bekerja setiap hari sedangkan Hana merawat Ame dan Yuki di rumah. Hingga suatu hari, sang ayah menghilang. Ketika Hana, Ame, dan Yuki mencarinya, mereka menemukan seekor serigala yang telah mati. Hana mengetahui jika serigala itu adalah sang ayah.
Setelah kematian sang ayah, Hana menjadi sangat sedih. Ia harus hidup mengurus Ame dan Yuki sendiri. Sedangkan ia tak tahu bagaimana harus membesarkan anak-anak setengah serigala. Hana mengisolasi diri bersama Ame dan Yuki di rumahnya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa Ame dan Yuki bukanlah anak manusia normal. Namun, banyak masalah datang, semisal Hana dituduh melakukan penelantaran kepada anak-anak. Juga ketika Ame sakit, Hana kebingungan harus membawa Ame ke klinik anak-anak atau klinik hewan.
Setelah kematian sang ayah, Hana menjadi sangat sedih. Ia harus hidup mengurus Ame dan Yuki sendiri. Sedangkan ia tak tahu bagaimana harus membesarkan anak-anak setengah serigala. Hana mengisolasi diri bersama Ame dan Yuki di rumahnya untuk menyembunyikan kenyataan bahwa Ame dan Yuki bukanlah anak manusia normal. Namun, banyak masalah datang, semisal Hana dituduh melakukan penelantaran kepada anak-anak. Juga ketika Ame sakit, Hana kebingungan harus membawa Ame ke klinik anak-anak atau klinik hewan.
Ketika semakin banyak masalah yang datang, Hana menutuskan untuk pindah ke sebuah desa bersama Ame dan Yuki. Mereka tinggal di sebuah rumah kayu yang sudah tua dan rusak. Hana harus memperbaiki rumah itu terlebih dahulu agar layak mereka tempati.
Hari demi hari di desa Hana lalui bersama Ame dan Yuki. Ketika uang peninggalan suami Hana semakin menipis, Hana memutuskan untuk bercocok tanam di desa itu untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hana tidak mempunyai pengalaman apapun dalam bercocok tanam. Ia selalu mengalami kegagalan. Namun keadaan berubah ketika seorang tetua di desa itu membantu Hana bercocok tanam. Penduduk desa juga semakin baik padanya. Mereka sering memberi keluarga Hana berbagai hasil panen.
Dalam menjalani kehidupannya, Hana selalu dihantui rasa khawatir. Ia takut jika penduduk desa mengetahui jika Ame dan Yuki adalah anak serigala. Seringkali Ame dan Yuki yang masih anak-anak nyaris memperlihatkan wujud serigalanya di dekat orang-orang. Hana menyuruh mereka berjanji untuk tidak menampakkan wujud serigalanya pada orang-orang.
Waktu berlalu hingga akhirnya Yuki telah memasuki usia SD. Yuki memohon pada Hana agar ia dapat pergi ke sekolah. Pada awalnya Hana menolak, tetapi akhirnya ia memperbolehkan Hana. Ia tetap menyuruh Hana berjanji untuk tidak menampakkan wujud serigalanya.
Di sekolah, Yuki menjalani kehidupan normal bersama teman-temannya. Namun, lama kelamaan Yuki merasa berbeda dengan teman-temannya. Ketika teman-temannya bermain dengan bunga, Yuki malah bermain ular. Ketika teman-temannya mengoleksi manik-manik, Yuki malah mengoleksi tulang belulang. Karena itu Yuki merasa dijauhi oleh teman-temannya. Ia memutuskan untuk menjadi manusia secara normal.
Ketika telah tiba waktunya, Ame juga pergi ke sekolah dasar. Namun berbeda dengan Yuki, Ame merasa kesulitan dengan kehidupan di sekolah. Ia tak terlalu senang pergi ke sekolah hingga akhirnya ia lebih memilih tinggal di rumah. Ketika Yuki pergi ke sekolah, Hana sering membawa Ame pergi ke tempat kerjanya, yaitu di suatu organisasi pecinta alam. Ame senang melihat seekor serigala dipelihara di tempat itu.
Suatu hari, seorang murid pindahan yang bernama Souhei masuk ke kelas Yuki. Ia memperhatikan jika pakaian Yuki dikotori bulu dan Yuki berbau aneh. Takut diketahui rahasianya, Yuki menjauhi Souhei. Souhei terus mengeja Yuki hingga secara tak sengaja Yuki melukai Souhei dalam wujud serigalanya. Ketika ibu Souhei menanyainya, Souhei menjawab kalau yang melukainya adalah seekor serigala, bukan Yuki. Sejak kejadian itu Yuki tidak mau pergi ke sekolah lagi.
Seringkali Ame berpamitan pada Hana untuk pergi ke gunung. Ame berkata jika ia pergi untuk menemui masternya. Ketika Hana penasaran dengan master itu, Ame membawanya ke gunung. Akhirnya Hana mengetahui jika master Ame adalah seekor serigala tua. Hana berterimakasih pada serigala itu karena telah menjaga Ame. Dalam wujud serigalanya, Ame senang menghabiskan waktu bersama serigala itu untuk menjelajah gunung, hutan, dan berburu hewan.
Suatu hari Souhei mengunjungi Yuki. Ia bermaksud untuk mengajak Yuki kembali pergi ke sekolah. Ia berkata jika lukanya sudah tidak apa-apa. Akhirnya, Yuki kembali pergi ke sekolah setiap hari. Sedangkan Ame tetap senang tinggal di rumah dan sangat sering pergi ke gunung.
Pada suatu sore, Ame dan Yuki sedang bercakap-cakap. Yuki mengajak Ame untuk pergi ke sekolah, karena mereka berdua adalah manusia. Sedangkan Ame menolak dan mengatakan kalau mereka berdua adalah serigala. Perbedaan pendapat ini membuat mereka bertengkar hingga menghancurkan isi rumah. Hana sangat sedih dengan pertengkaran mereka. Hana memohon pada Ame agar ia tak pernah mengunjungi gunung lagi, karena ia ingin bersamanya.
Suatu hari, ketika Yuki sedang di sekolah, hujan badai terjadi. Hana mengajak Ame menjemput Yuki tetapi Ame menghilang. Di tengah hujan itu, Hana mencari Ame ke hutan dan gunung hingga ia terjatuh ke jurang dan tak sadarkan diri. Ketika tak sadarkan diri, Hana bermimpi tentang suaminya yang telah mati. Suaminya mengatakan jika Ame dan Yuki telah dewasa dan mereka akan baik-baik saja.
Yuki menunggu ibunya yang tak kunjung menjemputnya, hingga yang tersisa hanya ia dan Souhei. Souhei mengajak Yuki untuk tinggal di sekolah selamanya. Souhei berkata bahwa ibunya telah menikah lagi dan mengandung. Ibunya berkata jika bayi itu telah lahir, ia tidak membutuhkan Souhei lagi. Karena itu Souhei lari dari rumahnya. Saat itu akhirnya Yuki memberitahu Souhei jika sebenarnya ia adalah serigala yang melukainya waktu itu. Ia menunjukkan wujud serigalanya kepada Souhei. Souhei tidak terkejut dan ia berkata jika ia telah mengetahuinya.
Hana terbangun dan ia mendapati Ame telah membawanya ke depan sekolah Yuki. Ketika Ame hendak pergi, Hana memintanya untuk tidak pergi. Hana berkata kalau ia masih belum melakukan apapun untuk Ame. Namun, Ame berubah menjadi serigala dan pergi ke hutan. Hana mendengar auman Ame. Saat itu Hana tersenyum lalu berteriak pada Ame agar ia selalu menjaga dirinya.
Cerita diakhiri dengan Hana yang tinggal sendiri di rumahnya di desa. Yuki bersekolah di sekolah menengah dan tinggal di asrama sekolahnya. Ketika Hana mendengar suara Ame di hutan dari rumahnya, ia tersenyum.